Indonesia Mengembangkan Platform Digital Kesehatan dalam Mengatasi Penyakit dari Perubahan Iklim

araz media , JAKARTA - ClimateSmart Indonesia memperkenalkan platform kecerdasan buatan (AI) yang mampu memprediksi dan merespons penyakit yang sensitif terhadap iklim.
Platform inovatif itu hasil pengembangan oleh KORIKA (Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial), Mohamed bin Zayed University of Artificial Intelligence (MBZUAI), dan Institute for Health Modeling and Climate Solutions (IMACS).
Didukung oleh Kementerian Kesehatan, BMKG, serta Kementerian Komunikasi dan Digital, hadirnya platform tersebut menandai langkah besar Indonesia dalam memperkuat resiliensi kesehatan melalui teknologi AI dan teknologi baru (emerging technology).
“ClimateSmart Indonesia merepresentasikan perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap penyakit yang sensitif terhadap iklim,” kata Deputi Infrastruktur BMKG Michael Andreas Purwoadi, dalam keterangannya, Senin (28/4).Platform memiliki dua fitur utama yang revolusioner:
– Digital Twin Indonesia
– Dasboard AI untuk Decision Support System
Dengan akurasi prediksi yang melampaui 90%, sistem mampu mengantisipasi wabah malaria, demam berdarah, leptospirosis, dan lainnya.Platform dikembangkan selama dua tahun terakhir dengan dukungan Reaching the Last Mile dan Patrick J. McGovern Foundation, serta terinspirasi dari keberhasilan riset IMACS di India.
Melibatkan lebih dari 20 konsultasi formal, lima pertemuan pakar, tiga sesi dialog, dan kemitraan strategis dengan Kementerian Kesehatan dan BMKG.
“Inovasi seperti ini menempatkan Indonesia di garis depan transformasi digital kesehatan publik."“ClimateSmart Indonesia telah mencapai momen penting, dengan diluncurkannya digital twin dan cetak biru integrasi data kesehatan dan iklim," tutupnya.
Rencananya platform tersebut akan diluncurkan pada 5 Mei mendatang. (rdo/jpnn)
Belum ada Komentar untuk "Indonesia Mengembangkan Platform Digital Kesehatan dalam Mengatasi Penyakit dari Perubahan Iklim"
Posting Komentar