IPB Buat Sekolah Teknik, Bagaimana Nasib Fakultas Teknologi Pertanian?

- Mantan Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 1998-2002 Aman Wiranatakusuma mempertanyakan nasib Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB usai dibentuknya Sekolah Teknik.

Aman menilai, dibukanya Sekolah Teknik tersebut membuat IPB bisa kehilangan jati diri sebagai perguruan tinggi yang fokus pada pertanian.

Aman menjelaskan, ada ketidakselarasan jika IPB tanpa Fateta, sementara IPB adalah kampus yang biasanya fokus pada pertanian dan pengembangan teknologinya.

"Nah yang jadi persoalan itu kok jadi tidak nyambung antara tadi domain teknik dengan domain teknologi dalam hal epistimologinya, juga di dalam hal rumahnya," kata Aman saat berbincang dengan , Jumat (30/5/2025).

Kampus dan fakultas seharusnya bisa mendukung visi dan misi

Aman kemudian mencontohkan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang didalamnya terdapat fakultas selain teknik. Seperti Fakultas Seni Rupa dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Meski memiliki banyak fakultas, ITB tetap mempertahankan namanya tanpa mengganti istilah Institut Teknologi Bandung menjadi Institut Teknik Bandung.

"Jadi tetap teknologi itu menjadi umbrella yang meng- cover semua bidang-bidang keilmuwan yang bisa menghasilkan, kalau mau mendukung hilirisasi misalnya, atau menghasilkan teknologi, itu bisa terjadi," ujarnya.

"Akan menjadi sangat susah diterima oleh akal kita. Kok rumahnya yang ilmu murni di bawah, kok menjadi rumah?," lanjut dia.

Aman melanjutkan, kampus dan fakultas seharusnya bisa mendukung visi dan misi yang telah dimiliki perguruan tinggi sama seperti yang dilakukan di banyak negara maju.

Sementara jika IPB memang memiliki visi dan misi di bidang agrikultur, maka seharusnya Fateta bisa tetap diadakan dengan tetap memperhatikan kebutuhan pengadaan Fakultas Teknik.

"Kita sekarang akan lebih mendalami lagi ke arah hulunya, ke ilmuannya. Makanya ini perlu Fakultas Teknik. Kita bisa terbentuk. Tapi jangan sampai ini dibalik. Kok jadi rumahnya yang mana?," jelas Aman.

Sebelumnya diberitakan, Fateta IPB University resmi berubah menjadi Sekolah Teknik (School of Engineering) pada tahun 2025.

Perubahan ini diambil sebagai langkah untuk memperkuat rekayasa proses dan teknologi di bidang pertanian.

Dekan Sekolah Teknik, Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto mengatakan, perubahan ini bukanlah pemisahan, melainkan bentuk pengembangan institusi untuk beradaptasi dengan tantangan zaman.

“Fateta baik-baik saja, prestasinya juga luar biasa. Perubahan ini adalah bentuk berkembangnya Fateta, bukan pemisahan,” terang Slamet dikutip dari laman Korpus IPB, Rabu (7/5/2025).

Pembentukan School of Engineering didorong oleh kebutuhan efisiensi, sinergi, dan penguatan akademik.

Hal ini mengingat program studi yang ada di Fateta telah berbasis teknik. Dengan adanya School of Engineering, Slamet optimis kolaborasi lintas bidang akan semakin erat tanpa menghilangkan identitas pertanian.

“Kita tetap fokus ke pertanian. Identitas itu tidak hilang, malah diperkuat lewat teknik,” imbuh dia.

Belum ada Komentar untuk "IPB Buat Sekolah Teknik, Bagaimana Nasib Fakultas Teknologi Pertanian?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel